Sabtu, 24 Maret 2012

tafsir tahlili keunikan lebah

Lebah dan Keunikannya Surah an-Nahl terdiri dari 128 ayat, sebagian besar ulama berpendapat bahwa, surat ini tergolong Makkiyah kecuali ayat 126 dan dua ayat berikutnya. Ada juga yang berpendapat hannya pada awal surat saja yang tergolong Makkiyah sampai pada ayat 41,selebihnya sampai akhir ayat termasuk Madaniyah. Pengambilan atau penamaan tersebut diambil dari ayat 68dan hannya itu saja disebutkan dalam al-Qur’an. Pendapat lain menyebutkan bahwa nama surat ini adalah an Ni’am, karena banyaknya nikmat yang diuraikan didalamnya. Syayid Qutb menilai surat ini sangant halus dan padat, tema-tema yang ada didalamnya bermacam-macam, tetapi tetap pada masa sebelum nabi hijrah yakni tentang ketuhanan,wahyu,kebangkitan hidayah dan kesesatan,keimanan,perkara halal dan haram,hujrah nabi dan ujiannya serta interaksi sosial seperti ihsan,infaq, menepati janji dll. Al- Biqa’i berpendapat bahwa setiap surat memiliki nama, yang mana nama tersebut sebagai topik utama.jadi,surah ini menjadikan tokoh utama didalamnya adalah lebah(nahl)ini membuktikan kekuasaan Allah yang ditunjukkan melalui lebah dengan segala keunikan dan keajaibannya. Kehidupan yang penuh disiplin dan dibawah dedikasi seorang ratu yang pemalu dan enggan beerhubungan seks bebas serta cara-cara mereka berkomunikasi. Hal ini telah diamati dari sekian banyak ilmuan. As-Syuyuti mengatakan bahwa surat terdahulu merupakan pengantar bagi surat yang sesudahnya. Dengan kata lain surat ini menjadi pengantar bagi surat al-Isra’. Lebah dipilih menjadi pengantar keajaiban yang terjadi malam isra’mi’ra, sedangakan rasulullah adalah sebaik manusia. lebah dipilih sebagai pengantar manusia seutuhnya. Dan lebah menjadi simbolnya. Karena lebah tidak makan selain yang baik dan indah dan menjadikan manfaat serta menghasilkan manfaat dan tidak akan menyakiti orang lain selama diganggu. Baiklah, kali ini akan kita ambil tema padapenjelasan tafsir tahlili dengan mengambil ayat 28-29 yanng menjadi pokok pembahasan dalam surat an- Nahl. 68. “ Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia", 69. “kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” Sebelum kita mengulas lebih jauh menganai ayat diatas, sedikit akan disinggung kolerasi dengan ayat sebelumnya. Pada ayat yang lalu menyebutkan susu dan anggur yang mana keduanya tergolong dalam kategori minuman. Dan sekarang dilanjutkan dengan madu. Ibnu Asyur memberikan penilaian tentang penempatan uraian antara susu dan anggur dan keduannya diproses dengan melibatkan campur tangan manusia. Berbeda dengan madu,proses alamiyah yang memberikan nilai lebih dibandingkan dengan minuman yang lainnya. Al Biqa’i berpendapat bahwa, lebah merupakan pembuktian kekuasaan Allah dan prosesnya pun jauh lebih menarik dari pada dua sumber minuman yanng sebelumnya serta jumlahnya yang lebih sedikit. Maka uraiannya ditempatkan setelah keduannya. Lebah, merupakan salah satu hewan yang diberi keistimewaan berupa wahyu sehingga muncul dari dirinya sebuah naluri yanng mengantarkan pada kegiatan yang memberikan banyak manfaat bagi manusia. Diantaranya adalah, dihasilkan darinya sari-sari bungah yang beraneka ragam sehingga mengahsilkan minuman yang lezat sesuai engan waktu dan jenis sari kembanng yang dihisabnya. Ditinjau dari segi makna lafadz(اوحى)auwha, diambil dari kata (وحى)wahy/wahyu. Dari segi bahasa berarti isyarat yang cepat. Bisa juga diartikan ilham. Maksudnya adalah,adanya potensi nalurian yang diberikan kepada lebah sehingga dengan mudah dapat melakukan kegiatan yang mengagumkan. Hal; tersebut diajarkan secara tersembunyi didalam naluri dan inilah yang disebut wahyu. Kata(الى النحل)terkadang dibaca dengan “ha’” yang berharokat fathah. Merupakan bentuk jamak dari lafadz(النحلية)an-nahliyah,yakni lebah. Kata ini terambil dari kata yang bermakna menganuhgrakan. Hal ini menunjukkan bahwa binatang tersebut memang memperoleh anugrah husus dari Allah dibanding dengan golongan serangga yangn lain. Didalam hadith yang diriwayatkan oleh Abi Hurairah ra. Dikatakan bahwa “semua jenis serangga akan masuk neraka dan dijadikan siksa bagi penghuninya.” Kata(يعرشون)terkadang dibaca dengan “ra” yang dikasrah dan terkadang pula didhummah. Kata ini trambil dari kata(_عرش) ‘arsy, yakni bermakana membangun dan meninggikan. Pada dasarnya,arti kata tersebut adalah sesuatu yang beratap. ‘Arsy merupakan tempat duduk penguasa karena tingginya tempat itu dibandingkan dengan tempat yanng lain disekelilingnya. Kata(من)min,dari firmanya(مما يعرشون،من الشجرة،من الجبال) bermakna sebagian. Ini berarti lebah tidak membuat saranngnya pada semua gunung dan bukit,pohon dan kayu atau tempat –tempat tinggi yang lain. Ia membatasi tempat tinggal lebah tetapi tidak membatasi jenis kembang yanng dihisabnya. Dan ayat tersebut tidak menggunakan lafadz(فى) sehingga memberikan kesimpulan, lebah tidak menjadikan gunung ,pohon atau tempat yang tinggi sebagai sarangnya,tetapi merekamembuat sarang sendiri dan meletakkan diatas gunung dan kayu. Sedangkan kata (بيوتا) terkadang juga dibaca dengan (باء)yanng dikasro. ثم كلى من الثمراتkata(ثم) berfungsi sebagai jarak antara pembuatan rumah dengan perintah makan. Ini mengisyaratkan juga betapa jauh jarak antara apa yang dimakan dan apa yang dihasilkan. Maksudnya, jika pembuatan sarang itu begitu mengagumkan maka lebih mengagumkan lagi apa yang dimakan dan apa yang dihasilkan dari makan tersebut.(الثمرات) merupakan bentuk jama’ dari kata(الثمرة) yang berarti buah. Padahal sebenarnya yang dimakan bukan buah. Tetapi lebah menghisab bungah yang belum menjadi buah. Dalam kaidah bahasa Arab ini disebut dengan majaz mursal. Segaimana dikatakan “dia menanak nasi,” maka sebenarnya yang dimasak adalah beras bukan nasi. Kata (ذللا)merupakan bentuk jama’ dari kata(ذلولا) yakni sesuatu yang mudah ditelusuri. Allah memberikan kemudahan kepada lebah untuk mencari jalan dan menempuh jarak yang sangat jauh untuk mencari makanan. Lebah Juga Nabi Ada beberapa alasan mengapa imam al-Razi menyatakan dalam kitab tafsirnya “mafatih al ghaib” bahwa lebah adalah salah satu hewan yang diberi wahyu. Dan wahyu tersebut berlaku sebagaimana para nabi dan bermakna husus. Bukan hannya karena memiliki wahyu sehingga lebah di tasyabbuhkan dengan nabi, tetapi lebah juga diberi mu’jizat yang tidak bisa dijangkau oleh akal manusia,diantaranya adalah sarang yang berbentuk persegi enam yang unik dan luar biasa. Lebah membuat tempat penyimpanan dengan bentuk heksagonal. Ini bertujuan untuk menyimpan madu dalam jumlah yang sangat besar. Para geometri matematika takjub dengan perhitungan yang dipakai oleh para lebah tersebut. Arsitektur sarang yang terdiri dari lubang segi enam bukan segi empat atau segi tiga dengan tujuan menghindari celah dan kemungkinan dimasuki serangga. Pada permukaannya ditutup dengan lapisan lilin yang dihasilkan dari perut lebah yang difungsikan sebagai bahan dasar sarang. Cairan yang serupa lilin tersebut terdapat pada perutnya dan diangkat melaui kaki-kakinya menuju mulut yang kemudian dikunyah dan diletakkan untuk merakit lubang. Mereka memulai membangun sel-sel tersebut dari ujung yang berbeda hingga pada akhirnya saling bertemu dan bim salabim jadilah bentuk yang rapi tak terlihat adanya tambalan dan kemiringan atau perbedaan ukuran antara satu dengan yang lain. Menakjubbkan!! Selain itu lebah juga memiliki ratu yang sangat dipatuhi oleh seluruh rakyatnya. Mereka juga selalu berjama’ah –bergerombol dan memiliki sinyal tertentu untuk memanggil kawan-kawanya seprti alat musik namun membuat para pendengarnya bad moode,yaitu dengan dengungannya. Ada sedikit persamaan antara madu yang dihasilkan oleh lebah dengan al-Qur’an al-Karim. Pernyataan ini mungkin terasa sangat hiperbola, namun, coba kita telusuri lebih lanjut bahwa madu berasal dari bermacam-macam sari bungah dan kemudian menjadi obat bagi manusia(شفاء للناس)sedangkan al-Qur’an mengandung inti sari dari kitab-kitab para nabi terdahulu ditambah dengan ajaran-ajarannnya sehingga dapat memberikan kemanfaatan bagi umat sepanjang masa. Dan ada beberapa hal yang patut dicontoh dari lebah, diantaranya adalah: 1. Lebah merupakan pekerja keras 2. Merupakan pekerja yang disiplin dan profesional, mereka melakukan tugas sesuai dengan amanah yang diberikan 3. Selalu menjaga persahabatan dan kekompakan 4. Menghormati dan patuh dengan apa yang dititahkan oleh pemimpinnya 5. Jiwa patriotisme serta rela berkorban dalam segala hal yang menurut mereka benar Lebah dan kelebihannya Lebah merupakan jenis serangga yang memiliki bulu dan bersayap empat. Besarnya kuranglebih dua kali lipat dari besarnya lalat. Jenisnya bermacam-macam, merah, putih dan kuning. Hidungnya terdapat belalai kecil yang berfungsi sebagai penyedot makanan dan menyengat siapapun yang mengganggunya. Antena tersebut juga berfungsi sebagai pendeteksi jalan yang gelap didalam sarang juga sebagai indera pencium. Terdiri dari jenis kelamin jantan,betina dan banci. Pejantan bertugas sebagai penjaga sarang dan mengelilinginya sambil berdengung. Sedangkan sibetinaberperan untuk melahirkan lebah baik dibuahi atau tidak dibuahi. Jika lebah dibuahi oleh pejantan maka akan melahirkan lebah betina,jika tidak dibuahi maka akan menghasilkan lebah jantan. Sedangkan lebah banci memiliki ukuran tubuh yang lebih kecil dan jenis inilah yanng menghasilkan madu. Sebagaimana disinggung, lebah juga memiliki seorang ratu yang ukuran tubuhnya lebih besar dibanding dengan yang lain. Pada musim semi, ratu lebah dapat menghasilkan telur 1000 hingga 2000 butir setiap hari. Hebatnya lagi, dia bisa membedakan isi telur-telur tersebut dan memisahkanya. Telur yang berisi bakal calon ratu di pisahkan. Begitu pula telur yang berisi jantan dan betina disendirikan pada masing-masing jeniskelaminnya,karena jeniskelamin juga mempengaruhi pada suplai makanannya yang sengaja dibedakan. Bahkan manusiapun tidak mampu melakukanya. Lebah betina memiliki peran yang sangat besar dalam komunitasnya,ada yang bertugas membawakan makanan husus bagi ratu lebah,para ilmuwan menyebutnya sebagai dayang. Jika ratu lebah mati,maka akan terjadi keributan didalam sarang. Ratu lebah tidak menyengat manusia. Tapi ratu lebah akan menyengat ratu lebah yang lain yang menjadi pesaingnya. Adapula lebah betina yang hannya bertugas untuk mengasuh dan merawat anak serta memberinya makan. Ada yang bekerja untuk mendatangkan air kedalam sarang. Memberi ventilasi udara pada musim panas dan menghangatkan pada musim dingin serta membasahinnya ketika musim kering. Ada yang bertugas untuk membersihkan sarang,mengulap tembok dengan zat-zat husus sehingga tampak mengkilap dan halus. Menjaga sarang dari jangkauan musuh dan tidak memperbolehkan lebah lain untuk masuk kedalam sarang selama tidak menunjukkan sandi-sandi husus dan rahasia. Sandi tersebut akan berubah jika ada bahaya. Adapula betina yang bertugas untuk mencari lokasi bungah. Setelah betina tersebut mendapatkan lokasi yang tepat,mereka kembali kesarang dan memberikan isyarat dengan tari-tarian tertentu yang bertujuan memberitahu lokasi serta jarak bungah yang menjadi sasaran. Kecepatan tarian tergantung dari banyak dan sedikitnya jumlah bungah untuk dihisab nektar/sari bungahnya. Jarak tersebut terkadang bisa mencapai 10 km. Dan sari bungah tersebut diambil dengan cara yang sampai saat ini belum ada yang mengetahui. Mengambilan nektar tersebut juga membantu dalam penyerbukan tanaman. lebah juga sepakat hanya menghasilkan satu jenis madu saja. Penyakit lebah tidak akan menular kepada manusia melalui madu yang dihasilkannya. Lebah Tanda yang Agung Lebah memiliki sistem sosial yang sangat kuat dan patut dicontoh oleh manusia, kerjasama,kerja keras dan toleransi dalam segala hal menjadikan setiap kegiatan yang dilakukan lebah terasa amat biasa saja. Padahal, coba bayangkan, untuk mendapat setetes nektar/sari, lebah harus hinggap diatas seribu bungah bahkan lebih. Dan untuk mendapatkan 100gr nektar,lebah membutuhkan 1000.000 bungah. Sedangkan kecepata terbang lebah hampir menyamai laju mobil,65 km/jam. Tapi jika sedang membawa nektar,kecepatan tersebut akan berkurang menjadi 30 km/jam. Sedangkan nektar yang dibawah sama dengan dua pertiga dari besar tubuhnya. Untuk membawa 1kg madu, mereka mampu menempuh jarak hingga 400.000 km. Ini sama dengan mengelilingi bumi sebanyak 10 kali. Lebah mampu menempuh jarak yang sangat jauh karena diberi kelebihan sayap yang kuat. Didalamnya terdapat asam piruvat sehinggah mampu terbang jauh. Setiap hari lebah menjahui sarangnya dan menempuh jarak sekitar 0,5 mil sampai 5mil dengan ukuran kecepatan antara 5-8mil/jam. Untuk menghasilkan 1 ritl madu (1 ritl = 453,6 gr) lebah harus terbang sebanyak 80.000 kali perjalanan. Madu Bukan Segala Obat Lebah tidak hanya menghasilkan madu saja, tetapi juga mengahsilkan Royal Jely,Bee polen,dan propolis. Propolis dihasilkan dari tumbuhan pucuk mudah atau kulit pohon yanng tercampur dengan air liur. Dari hasilracikan tersebut menghasilkan Vit A,B,C,E,asam amino,mineral dan bermacam bioflavonoid. Satu tetes propolis mengandung =500 buah jeruk. Terdapat banyak sekali manfaat propolis yang dihasilkan lebah. Diantaranya adalah mengaktifkan kelenjar timus yang berfungsi sebagai imun tubuh, melindungi tubuh dari jamur,virus dan bersifat antiseptik melawan bakteri patogen seperti Staphylococcus sp(penyebab infeksi saluran kencing). Sedangkan madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta jumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur, besi dan fosfat. Madu juga mengandung Vit B1, B2, c, B6 dan B3 yang komposisinya berubah ubah sesuai dengan kualitas madu bungah yang dihasilkan, dalam jumlah sedikit, terdapat yodium dan seng dan beberapa hormon. Para ulama berbeda pendapat menganai penafsiran (شفاء للناس)) dalam redaksi tersebut tidak ditunjukkan bahwa madu adalah obat segala penyakit. Tetapi obat bagi manusia. Meskipun ada diantara hadith rasulullah yang menjelaskan pernyataan tersebut. Itu disangkal oleh Dr. Quraish Shihab yang menyatakan bahwa, dalam tubuh orangtersebut tidak ada faktor yang menampik kehadiran madu sebagai obat dalam tubuhnya. Seorang pengidap penyakit Diabetes, tidak bisa mengkonsimsi madu sebagai obat mereka, karena itu bertolak dengan keilmuan medis, dan bisa menjadi bomerang bagi dirinya. Ibnu ‘Asyur, memberikan komentar pada penggalan ayat diatas dengan menyatakan bahwa, didalam madu terdapat poenyembuhan, menunjukkan adanya obat didalam madu, maka maduh dikiaskan sebagai wadah saja, dan wadah selalu lebih besar dari tempatnya. Sehingga,tidak semua penyakit dapat disembuhkan dengan madu. “tidak semua obat”, dipahami dalam bentuk nakirah, sehingga bermakna kebalikannya juga. Karena boleh jadi ada faktor tertentu yang menjadikan fisik seseorang tidak sesuai dengan zat yang terkandung didalamnya. Coba sekarang, seseorang yang memiliki asam lambung yang berlebih kemudian mengkonsumsi madu yang didalamnya teedapat kandungan seperti 500 buah jeruk/ml, maka bisa diperkirakan dalam hitungan jam dia akan bolak balik ke kamar mandi karena sedang memiliki gelar MC (Man Cret)!. Imam qurtubi menyrbutkn dalam tafsirnya bahwa(شفاء للناس) hanyalah anjuran untuk berobat ketika sakit, dan diantara perantara tersebut adalah dengan menggunakan madu. Adapun kesembuhan yang didatangkan darinya adalah karena keberkahan al-Qur’an srta keyakinan dalam hati masing-masing. Karena didalam madu tidak hanya terdapat manfaat tetapi segala sesuatu pasti mengandung bahaya. Imam al –Razi,demikian pula menyatakan (فبه شفاء للناس) )redaksi tersebut sudah sapat memberikan gambaran bahwa Allah tidak menyebutkan(شفاء لكل داء ز لكل حال). Sedangkan dhamir pada lafadz فبه kembalinya pada al-Qur’an. Tetapi pendapat ini lemah. Menanggapi hadith yang menceritakan tentang adanya seorang sahabat yang datang kepada rasulullah tentang sakit yang diderita oleh saudaranya hingga 3 kali, dan 3 kali pula rasulullah memerintahkan untuk meminum madu, yang kemudian diakhiri dengan kedatangannya untuk yang keempat kalinya dan rasulullah mengatakan “ Allah maha benar dan perut saudaramulah yang berbohong.” Sebagian ulama memang menetapkan ini sebagai dalil, madu sebagai obat segala penyakit, namun al-Razi menyangkalnya dengan mengatakan adanya kemungkinan ketika itu rasulullah memang telah diberi wahyu bahwa sahabat tersebut akan sembuh setelah mengkonsumsi madu, sehingga dikatakan perutnya yang berbohong, dan memberikan kesimpulan, tidak semua penyakit bias sembuh dengan madu. Wallahu a'lam bi as shawab. Kitab rujukan - tafsir al misbah - tafsir al qurtubi - tafsir mafatih al ghaib - tafsir al munir - ensiklopedia islam kemukjizatan ilmiah dalam al-qur’an dan sunnah. Jilid 6 - internet

Peneltian dan Takhrij hadith kitab mukhtar al hadith no hadith 387-515

387-أول زمرة تدخل الجنة على صورة القمر ليلة البدر, والذين على أثريهم كأشد كوكب دري فى السماء اءضاءة,قلوبهم على فلب رجل واحد لا اختلاف بينهنم ولا تباغض ولاتحاسد (رواه الشيخان عن أبي هريرة) 388- ألا أنبئكم بأفضل من درحة الصيام والصلاة والصدقة ؟ قلوا بلي قال : اصلاح ذات البيان, فان فساد ذات البيان هي الحالقة (رواه المنذرى) 389- ألا أحدثكم بما يدخلكم الجنة :ضرب بالسيف,واكرام الضيف, واهتمام بمواقت الصلاة, واسباغ الطهور في الليلة القرة واطعام الطعام على حبه (رواخ ابن عساكر) 390- ألاأخبركم بايسار العبادة واهوانها على البدن,الصمت وحسن الخلق (رواه ابن أبي الدنيا عن صفيان بن يليم) 391- ألا أخبركم بشئ اذا نزل برجل منكم كرب أوبلاء من أمر الدنيا دعاء به فيفرج عنه :دعاء ذى النون (لااله الا أنت سبحانك انى كنت من الظالمين (رواه الحاكم) 392- ألاأدلكم على أشدكم ؟ أملككم لنفسه عند الغضب (رواه الطبرانى عن أنس) 393- ألا ـرقيك برقية رقانى بها جبريل تقول : (بسم الله أرقيك,والله يشفيك, من كل داء يأتيك, من شر النفاثات فى العقد, ومن شر حاسد اذا حسد)ترقى بها ثلاث مرات (رواه الحاكم ) 394- ألا أعلمك كلاما اذا قلته أذهب الله تعالى همك,وقضى عنك دينك,قل اذا أصبحت واذا أمسيت :( أللهم انى أعوذ بك من الهم والحزن,وأعوذ بك من العجز والكسل,وأعوذبك من الجبن والبخل,وأعوذبك من غلبة الدين وقهر الرجال) (رواه أبو داود) 395 - ألا تسمعون:ان الله لا يعذب بدمع العين ولا بحزن القلب ولكن يعذب بهذا (واشار الى لسانه ) او يرحم, وان الميت يعذب ببكاء اهله عليه (رواه الشيخان عن ابن عمر) 396 - ألا أعلمك كلمات, من يرد الله به خيرا يعلمهن اياه, ثم لا ينسه أبدا قل (أللهم انى ضعيف فقو فى رضاك ضعفي,وخذ الى الخير بناصيتي,واجعل الاسلام منتهىرضاى, أللهم انى ضعيف فقونى,وانى ذليل فأعزنى,وانى فقير فارقنى, واكفينى بحلالك عن حرامك,وأغنى بفضلك عمن سواك (رواه الحاكم) 397 - ألا أنبئكم بأكبر الكبائر,الاشراك با لله وعقوق الوالدين, وقول الزور (رواه البخارى و مسلم عن أبى بكرة ) 398 - اياكم والغيبة, فان الغيبة أشد كم الزنا, وان الرجل قد يزنى و يتوب,فيتوب الله عليه,وان صاحب الغيبة لا يغفر الله تعالى له حتى يغفر له صاحبه (رواه أبو الِشيخ عن جابر ) 399- اياكم والكذب فان الكذب مجانب للايمان (رواه أحمد) 400- اياكم والزنا فان فيه أربع خصال :يذهب البهاء عن الوجه, ويقطع الرزق, ويسخط الرحمان,ويوجب الخلود فى النار (رواه الطبرانى عن ابن عباس) 401- اياكم والكبر,فان ابليس حمله الكبر على أن لا يسجد لأدم,واياكم والحرص,فان أدم حمله الحرص على أن أكله من الشحرة,واياكموالحسد, فان ابنى أدم أنما قتل أحدهما صاحبه حسدا,فهن أصل كل خطبئة (رواه ابن عساكر عن ابن مسعود) 402- اياكم والتعمق فى الدين,فان الله تعالى قد حعله سهلا فخذوا منه تطيقون, وان الله تعالى يحب مادام من عمل صالح وان كان يسيرا (رواه أبو القاسم) 403- أيما امرأة ماتت وزوجها راض عنها دخلت الجنة (رواه الترمذى) 404- أيما امرأة زادت فى رأسها شعرا ليس منه فانه زور تزيد فيه (رواه النساء) 405- أيما مسلم كسا مسلما ثوبا على عرى كساه الله تعالى من خضر الجنة,وأيما مسلم أطعم مسلما على جوع أطعمه الله يوم القيامة من ثمار الجنة,وأيما مسلم سقى مسلما على ظماء سقاه الله تعالى يوم القيامة من الرحيق المحتوم (رواه مسلم عن أبى سعيد) 406- أيماامرأة ماتت لها ثلاث من الولد كن له من النار (رواه البحارىعن أبى سعيد ) 407- أيما امرأة خرجت من بيتها بغير اذن زوجها كانت فى سحط الله تعالى حتى ترجع الى بيتهاأويرضى عنها زوجها (رواه الخاطب ) 408- أي عبد زار أخا له فى الله نودى أن طبت وطابت لك الجنة ويقول الله وجل : (عبدى زارنى,علىّ قراة, ولن أرضى لعبدى بقرى دون الجنة ) (رواه ابن أبى الدنيا عن أنس ) 409- أيما رجل أتاه الله علما فكتمه, ألجمه الله يوم القيامة بلجام من نار (رواه الطبرانى) 410- الأرواح جنود مجنّدة فما تعارف منها ائتلف, وما تناكر منها اختلاف (رواه البخارى عن عائشة) 411- الأقتصاد فى النقة نصف المعيشة, والتّودّد الى الناس نصف العقل, وحسن السؤل نصف العلم (رواه الطبرانى عن ابن عمر) 412- ألأمن والعافية تعمتان مغبون فيهما كثير من الناس (رواه الطبرانى عن ابن عباس) 413- ألايمان أن تؤمن با الله وملائكتة وكتبه ورسوله اليوم الاخير وتؤ من بالقدر خيره شره (رواه مسلم عن عمر ) 414- اياكم والدين, فانه هم بالليل ومذلّة بالنهار (رواه البيهاقى) 415- أيها الناس ! اربعوا على أنفسكم, انكم لا تدعون أصم ولا غائبا انكم تدعون سميعا قريبا,وهو معكم (قاله فى سفر وكانوا يجهرون بالتكبير) (رواه البخارى و مسلم عن أبى موسى) 416- اياكم والبول فى المقابر فانه يورث البرص (رواه الديلمى) 417- ألايمان معرفة بالقلب وقول بالسان, وعمل بالأركان (رواه الطبرانى) 418- اياكم والظن, فان الظن أكذب الحديث, ولا تجسسوا لا تحسسوا, ولا تنافسوا, ولا تحاسدوا ولا تباغضوا ولا تدابروا, وكونوا عباد الله اخوانا (رواه البخارى ومسلم عن أبى هريرة) 419- اياكم وما يعتذر منه (رواه الديلمى) 420- اياكم والطمع فانه الفقر الحاضر (رواه الطبرانى ) 421- ألايمان بضع وستون شعبة, والحياء شعبة من الايمان (رواه البخارى ) 422- ألحياء لا يأتى الاّ بخير (رواه مسلم ) 423- أيها الناس,انكم منفّرون,فمن صلى بالناس فليخفف,فان فيهم المريض, والضعيف والكبير وذاالحاجة (رواه البخارى) 424- أتدرون من السابقون الى ظل الله عز وجل؟الذين اذا أعطوا الحق قبلوه,واذا سئلوه بذلوه, وحكموا للناس كحكمهم لأنفسهم (رواه أحمد) 425- اتقوا فراسة المؤمن فانه ينظر بنور الله (رواه الترمذى) 426- ادرعوا الحدود بالشبهات (رواه أبو حنيفة) 427- اياكم والبطنة فى الطعام والشرب, فانها مفسدة للجسم تورث السقم ومكسلة عن الصلاة, وعليكم بالقصد فيهما فانه أصلح للجسد وأبعد من السرف (رواه البخارى) 428- أيها الناس, لا تتمنوا لقاء العدو واسألوا الله العا فية, فاذا لقيتمواهم فاصبروا, واعلموا أن الجنة ظلال السيوف, أللهم منزل الكتاب, ومجرى السحاب, وهازم الأحزاب, اهزمهم وانصرنا عليهم (رواه البخارى و مسلم عن عبد الله بن أبى أوفى) 429- اياكم والجلوس على الطروقات,فقالوا ما لنابد, انما هى مجالسنا نتحدث فيها,قال :فاذا أتيتم الا المجالس,فأعطوا الطروق جقها قالوا:وما حق الطريق؟ قال:غض البصر, وكف الاذى, ورد السلام, وأمر بالمعروف,ونهى عن المنكر (رواه البخارى) 430- ألبحر هو الطهور ماؤه, وحل ميتته (متفق عليه) 431- أليمين على نية المستحلف (رواه مسلم) 432- انما الأعمال بالنيات, وانما لكل امرئ مانوى, فمن كانت هجرته الى الله ورسوله فهجرته الى الله ورسوله, ومن كانت هجرته الى دنيا يصيبها, أو امرأة ينكحها فهجرته الى ما هاجر اليه (رواه اليخارى و مسلم عن عمر بن الخطاب) 433- الاسلام أن تعبد الله ولا تشرك به شيئا,وتقيم الصلاة وتؤدى الزكاة المفروضة وتصوم رمضان وتحج البيت (رواه الشيخان) 434- ألايمان:أن تؤمن بالله, وملائكته, وكتابه, وبلقائه, وبرسله, وتؤمن بالبعث الأخر (رواه الشيخان عن أبى هريرة) 435- ألايمان بضع وسبعون شعبة, والحياء شعبة من الايمان (رواه البخارى و مسلم عن أبى هريرة) حرف الباء 436- بسم الله الرحمان الرحيم, من محمد بن عبدالله و رسوله, الى هرقل عظيم الروم.سلام على من اتبع الهدى(أما بعد)فانى أدعوك بدعاية الاسلام,أسلم تسلم,يؤتك الله أجرك مرتين, فان توليت فان عليك اثم الاريسيين,ويا أهل الكتاب تعلوا الى كلمة سواء بيننا وبينكم:أن لا تعبد الا الله, ولا نشرك به شيئا, ولا يتخذ بعضنا بعضا أربابا من دون الله, فان تولوا فقولوا اشهدوا بانا مسلمون ) (رواه البخارى و مسلم عن أبى سفيان) 437- بايعونى على أن لا تشركوا بالله شيئا, ولا تزنوا ولا تقتلواأولادكم, وما تأتوا ببهتان تفترون بين أيدبكم وأرجلكم,ولا تعصوا فى معروف, فمن وفى منكم فأجره على الله, ومن أصاب من ذلك شيئا فعوقب به فى الدنيا فهو كفارة له وطهور, ومن أصاب من ذلك شيئا ثم ستره الله فهو الى الله ان شاء عفا عنه, وان شاء عاقبه(رواه عبادة بن الصامت) 438- بابان معجلان عقوبتها فى الدنيا البغي والعقوق (رواه الحاكم) 439-باكروا فى طلب الرزق والحوائج فان الغدو بركةونجاح (رواه ابن عدى عن عائشة) 440- بعثت بجوامع الكلم ونصرت بالرعب وبينا أنا نائم أوتيت بفاتيح خزائن الارض فوضعت فى يدى (رواه الشيخان عن أبى هريرة) 441- بينما كلب يطيف بركية, كاد يقتله العطش,اذا رأته بغيّ من بغايا بنى اسرائل, ونزعت موقها فاستقت له به فسقته فغفر لها (رواه البخارى و مسلم عن أبى هريرة ) 442- بردوا طعامكم يبارك لكم فيه (رواه ابن عدى ) 443- برّوا أباءكم تبركم أبناؤكم, وعفوا عن النساء نعف نساؤكم ومن تنصل اليه فلم يقبل فلن يرد على الحوض(رواه الحاكم عن جابر ) 444- بنى الاسلام على خمس:شهادة أن لااله الا الله, وأن محمدا رسول الله, واقام الصلاة, وايتاء الزكاة, وحج البيت, وصوم رمضان (رواه البخارى و مسلم عن ابن عمر) 445- بينما رجل يمشى بطريق وجد غصن شوك على الطريق فأخره فشكر الله له فغفر له (رواه البخارى و مسلم عن ابن عمر) 446- بين العبد والجنة سبع عقوبات, أهونها الموت أصبعوها الوقوق بين يدى الله تعالى, اذا تعلق المظلومون بالظالمين (يواه البخارى) 447- بين رجل يمشى بطريق اشتد عليه العطش,فوجد بئرا فنزل فيها فشرب منها ثم خرج, فاذا هو بكلب يلهث يأكل الثرى من العطش, فقال لقدبلغ هذا الكلب من العطش مثل الذى بلغ بى,فنزل البئر فملأ خفه ماء ثم أمسكه بفيه, ثم رقى فسق الكلب فشكر الله له فغفر الله له,فسئل النبى صلعم فقال فى كل ذات كبد ربطة أجر (رواه مسلم ) 448- بينما أنا فى الحطيم مضطجعا, اذا أتانى أت,فقد ما بين هذه الى هذه فاستخرج قلبى, ثم أتيت بطست من ذهب مملوءة ايمانا فغسل قلبى بماء زمزم, ثم حشى ثم أعيد ثم أتيت بداية دون البغل, وفوق الحمار, أبيض (يقال له البراق, يضع خطوة عند أقصى طرفه,فحملت عليه, فانطلق بى جبريل, جتى أتى السماء الدنيافاستفتح, قيل من هذا؟قال جبريل, قيل:ومن معك؟ قال محمد, قيل وقد أرسل اليه؟قال: نعم, قيل مرحبا به, فنعم المجئ جاء ففتح, فلما خلصت, فاذا فيها أدم:فقال: هذا أبوك أدم, فسلم عليه فرد السلام ثم قال:مرحبا بالنبى الصالح والابن الصالح ثم صعدبى حتى أتى السماء الثانية,فاستفتح, قيل من هذا؟قال جبريل, قيل:ومن معك؟ قال محمد, قيل وقد أرسل اليه؟قال: نعم, قيل مرحبا به, فنعم المجئ جاء ففتح, فلما خلصت اذا (يحي وعيسى) وهما ابناالخالة قال: هذا يحي الصالح-ثم صعد بى الى السماء الثالثة, فاستفتح, قيل من هذا؟قال جبريل, قيل:ومن معك؟ قال محمد, قيل وقد أرسل اليه؟قال: نعم, قيل مرحبا به, فنعم المجئ جاء ففتح, فلما خلصت اذا (يوسف) قال: هذا يوسف فسلم عليه فسلمت عليه فرد, ثم قال: مرحابا بالأخ الصالح والنيى الصالح- ثم صعد بى الى السماء الرابع, فاستفتح, قيل من هذا؟قال جبريل, قيل:ومن معك؟ قال محمد, قيل وقد أرسل اليه؟قال: نعم, قيل مرحبا به, فنعم المجئ جاء ففتح, فلما خلصت اذا (ادريس) فقال هذا ادريس, فسلم عليه فسلمت فرد, ثم قال برحبا بالأخ الصالح والنيى الصالح- ثم صعد بى الى السماءالخامسة فاستفتح, قيل من هذا؟قال جبريل, قيل:ومن معك؟ قال محمد, قيل وقد أرسل اليه؟قال: نعم, قيل مرحبا به, فنعم المجئ جاء ففتح, فلما خلصت اذا (هارون) قال: هذا هارون فسلم عليه فسلمت عليه فرد على السلام, ثم قال: مرحابا بالأخ الصالح والنيى الصالح- ثم صعد بى الى السماءالسادسة, فاستفتح, قيل من هذا؟قال جبريل, قيل:ومن معك؟ قال محمد, قيل وقد أرسل اليه؟قال: نعم, قيل مرحبا به, فنعم المجئ جاء ففتح, فلما خلصت اذا (موسى) قال هذا موسى فسلم عليه فسلمت عليه فرد على السلام, ثم قال: مرحابا بالأخ الصالح والنيى الصالح,فملم تجاوزت بكى, قيل له مايبكيك؟قال أبكى لأن غلاما بعث بعدى يدخل الجنة من أمته أكثر ممن يدخل من أمتى, ثم صعد بى الى السماء السابعة, فاستفتح, قيل من هذا؟قال جبريل, قيل:ومن معك؟ قال محمد, قيل وقد أرسل اليه؟قال: نعم, قيل مرحبا به, فنعم المجئ جاء ففتح, فلما خلصت اذا (ابراهيم) قال هذا:أبوك ابراهيم فسلم عليه فسلمت عليه فرد على السلام, ثم قال: مرحابا بالابن الصالح والنيى الصالح ثم رفعت لى سدرة المنتهى فاذا نبقها مثل قلال هجر, واذا ورقها مثل أذان الفيلة,قلت: هذه سدرة المنتهى واذا اربعة أنهار نهران باطنان ونهرا ظاهران, فقلت :ماهذان يا جبريل؟ قال : أما الباطنان فنهران فى الجنة, واماالظاهران فالنيل والفرات ثم رفع لى البيت المعمور, فقلت يا جبريل ماهذا؟قال : هذا البيت المعمور,يدخل كل يوم سبعون ألف ملك,اذا خرجوا منه لم يعودوا اليه, ثم أتيت باناء من خمر واناء من لبن, واناء من عسل, فأخذت اللبن فقال:هى الفطرة التى أنت عبيها وأمتك, ثم فرض علىّ خمسون صلاة كل يوم, قال: ان أمتك لاتستطيع خمسين صلاة كل يوم, وانى والله قد جربت الناس قبلك, وعالجت بنى اسرائل أشد المعالجة, فارجع الى ربك, فسله التخفيف لأمتك, فرجعت فوضع عنى عشرا, فرجعت الى موسى فقال مثله, فرجعت فوضع عنى عشرا, فرجعت الى موسى فقال مثله, فرجعت فوضع عنى عشرا, فأمرت بعشر صلوات كل يوم فقال مثله, فرجعت فأمرت بخمس صلوات كل يوم,فرجعت الى موسى, فقال بما أمرت؟ قلت أمرت بخمس صلوات كل يوم, قال: ان أمتك لا تستطيع خمس صلوات كل يوم, وانى قد جربت الناس قبلك, وعالجت بنى اسرائل أشد المعالجة, فارجع الى ربك فسله التخفيف لأمتك قلت سألت ربىّ حتى استحييت منه, ولكن أرضى وأسلّم فلما جاوزت, نادانى مناد, أمضيت فريضتى,وخففت عن عبادى (رواه البخارى و مسلم عن مالك بن صعصعة) 449- ألبيعان بالخيار مالم يتفرقا, فان صدقا وبينا, بوريك لهما فى بيعهما وان كتما وكذبا, محقت بركة بيعهما (رواه البخارى ) 450- بئس الطعام طعام الوليمة, يدعى اليه الأغنياء ويترك الفقراء ومن ترك الدعوة فقد عصى الله ورسوله (رواه الشيخان) 451- ألبر حسن الخلق, و الاثم ما حاك فى صدرك وكرهت أن يطلع عليه الناس (رواه مسلم) 452- ألبخيل من ذكرت عنده فلم يصل على (رواه أحمد) 453- ألبر لا يبتلى و الذنب لا ينسى والديان لا يموت, اعمل ما شئت كما تدين تدان (رواه اليبيهقى) 454- ألبلاء موكل بالمنطق,فلو ان وجلا عير رجلا برضاع كلبة لرضعها(رواه الخاطيب عن ابن مسعود) 455- ألبلاء بلاد الله, والعباد عباد الله, فحيثما أصبت فأقم (رواه أحمد عن الزبير ) 456- ألبينة على المدعى واليمين على من انكر (رواه الجماعة) 457- ألبركة فى نواصى الخيل (رواه البخارى ومسلم عن أنس) 458- ألبصاق فى المسجد خطيئة وكفرتها دفنها (رواه الشيخان) حرف التاء 459- تبسمك فى وجهك أخيك لك صدقة, وأمرك بالمعروف ونهيك عن المنكرصدقة, وارشادك الرجل فى ارض الضلال لك صدقة, واما طتكالحجر والشوك والعظم عن الطريق لكصدقة (رواه البخارى) 460- تجدون الناس معادن فخيارهم فى الجاهلية خيارهم فى الاسلام اذا فقهوا,وتجدون خير الناس فى هذا الشأن أشدكهم له كراهية قبل أن يقع فيه,وتجدون شر الناس يوم القيامة عند الله ذا الوجهين,الذي يأتى هؤلاء بوجه,وهؤلاء بزجه (رواه البخارى و مسلم ) 461- تحاجت النار و الجنة فقالت النار أوثرت با المتكبرين و المتجبرين, وقالت الجنة:فمالى لا يدخلنى الا ضعفاء الناس و سقطهم و عجزهم؟فقال الله عز وجل للجنة : انما أنت رحمتى أرحم بك من أشاء من عبادى-وقال للنار: (انما انت عذابى أعذب بك من أشاء من عبادى, ولكل وحدة منكما ملؤها,فأما النار فلا تمتلئ حتى يضع الله قدمه عليها فتقول: قط قط, فهنالك تمتلئ،وينزوي بعضها الى بعض ولا يظلم الله من خلقه أحدا،وأما الجنة فان الله ينشئ لها خلقا (رواه البخارى و مسلم عن أبى هريرة) 462- تحروا ليلة القدر فى الوتر من االشر الأواخر من رمضان (رواه الشيخان) 463- تداووا عباد الله،فان الله تعالى لم يضع داء الا وضع له دواء،غير داء واحد: الهرم (رواه الامام أحمد) 464- ترى المؤمنين فى تراحمهم، وتواددهم،وكعاطفهم كمثل المسجد اذا اشتكى عضو تداعى له سائر جسده بالسهر والحمى (رواه البخارى) 465- تزوجوا ولا تطلقوا فان الطلاق يهتز منه العرش (رواه ابن عدى) 466- تسحروا فان فى السحور بركة (رواه الشيخان) 467- تصدقوا فسيأتى عليكم زمان يمشى الرجل بصدقته فيقول الذى يأتى له بها لو جئت بها بالامس لقبلتها،فأما الأن فلا حاجة لى فيها، فلا يجد من يقبلها (رواه الشيخان عن حارثة بن وهب) 468- تطعم الطعام و تقرأ السلام على من عرفت ومن لم تعرف(رواه البخارى ومسلم عن عبد الله بن عمر) 469- تعرف الى الله فى الرخاء يعرفك فى الشدة،واعلم أن ما أخطـأك لم يكن ليصيبك وما أصابك لم يكن ليخطئك، وان النصر مع الصبر و ان الفرج مع الكرب وان مع العسر يسرا (متفق عليه) 470- تعرض الاعمال يوم الاثنين و الخاميس على الله تعالى، وتعرض على الأنبياء و على الأباء و الامهات يوم الجمعة فيفرحون بحسناتهم وتزداد و جوههم بياضا واشراقا، فاتقوا الله ولا تؤذوا موتاكم(رواه الحاكم عن والد عبد العزيز) 471- تعوذوا بالله من جهد البلاء ودرك الشقاء وسوء القضاء وشماتة الأعداء (رواه البخارى و مسلم عن أبى هريرة) 472- تعلموا العلم وتعلموا للعلم السكينة والوقار وتوضعوا لمن تتعلمون منه (رواه أبو نعيم عن عمر) 473- تعلموا من العلم ما شئتم فوالله لا تؤجرون بجمع العلم حتى تعلموا (رواه أبو الحسن بن الأخزم عن أنس) 474- تفتح أبواب السماء ويستجاب الدعاء فى أربعة مواطن عند التقاء الصفوف فى سبيل الله وعند نزول الغيث وعند اقامة الصلاة وعند رؤية الكعبة (رواه الطبرانى عن أبى أمامة) 475- تفتح أبواب الجنة يوم الاثنين ويوم الميس فيغفر فيهما لكل عبد لا يشرك بالله شيئا،الارجل كانت بينه وبين أخيه شحناء،فيقال انظروا هذين حتى يصتطلحا (رواه الترمذى) 476- تفرغوا من هموم الدنيا ماستطعتم، فانه من كانت الدنيا أكبر همه أفشى الله تعالى ضيعته، وجعل فقره بين عينيه،ومن كانت الاخرة أكبر همه جمع الله تعالى له أمره،وجعل غناه فى قلبه،وما أقبل عبد بقلبه الى الله تعالى الا جعل الله قلوب المؤمنين تفيد اليه بالود والرحمة، وكان الله تعالى بكل خير اليه أسرع (رواه الطبرانى عن أبى الدرداء) 477- تكفل الله لمن جاهد فى سبيله لا يخرجه من بيته الا الجهاد فى سبيله وتصديق كلماته،بان يدخله الجنة، أو يرجعه الى مسكنه الذى خرج منه مع ما نال من أجر أو غنيمة (رواه الشيخان) 478- تفكروا فى خلق الله ولا تفكروا فى ذان الله فتهلكوا (رواه أبو الشيخ) 479- تنكح المرأة لأربع : لمالها،ولنسبها، ولجمالها، ولدينها، فاظفر بذات الدين، تربت يداك (رواه البخارى و مسلم عن أبى هريرة) 480-تناكحوا تكثروا فانى أباهى بكم الأمم يوم القيامة (رواه عبد الرزاق) 481- تهادوا تحابوا وتصا فحوا يذهب الغل عنكم (رواه ابن عساكر) 482- ألتاجر الصدوق تحت ظل العرش يوم القيامة (رواه الديلمى) 483- ألتائب من الذنب كمن لا ذنب له،والمستغفر من الذنب وهومقيم عليه كا لمستهزئ بربه (رزاه البيهقى) 484- ألتحدث بنعمة الله شكر وتركها كفر ومن لا يشكر القليل لا يشكر الكثير ومن لا يشكر الناس لا يشكر الله (رواه البيهقى) 485- ألتواضع لا بزيد العبد الا رفعة، فتوضعوا يرفعكم الله تعالى والعفو لا يزيد العبد الا عزا، فاعفوا يعزكم الله تعالى،والصدقة لا تزيد المال الا كثرة، فتصدقوا يرحمكم الله (رواه ابن أبى الدنيا) 486- ألتودة فى كل شئ خير الا فى عمل الأخرة (رواه أبو داود) 487- ألتاجر الأمين الصدوق مع النبيىن و الصدقين والشهداء والصالحين (رواه الترمذى) 488- ألتاؤب من الشيطان فاذا تثاءب أحدكم فليرده ما استطاع فان أحدكم اذا قال (ها)ضحك منه الشيطان (رواه الشيخان) حرف الثاء 489- ثلاث من كن فيه وجد حلاوة الايمان أن يكون الله ورسوله أحب اليه مما سواهماوأن يحب المرء لا يحب الا لله،وأن يكره أن يعود فى الكفر بعد اذ أنقذه الله منه، كما يكره أن يلقى فى النار (رواه البخارى و مسلم عن أنس) 490- ثلاث من كن فيه أواه الله فى كنفه ونشر عليه رحمته وأدخله جنته من اذا أعطى شكر، واذا قدر غفر، واذا غضب فتر (رواه البيهقى عن ابن عباس) 491- ثلاث من كن فيه حاسبه الله حسابا يسيرا، وأدخله الجنة تعطى من حرمك وتعفو عمن ظلمك وتصل من قطعك (رواه الحاكم عن أبى هريرة) 492- ثلاث من كن فيه استوجاب الثواب واستكمل الايمان خلق يعيش به فى الناس وورع يحجزه عن محارم الله تعالى، وحلم يرده عن جهل الجاهل (رواه البزار عن أنس) 493- ثلاث من كن فيه أظله الله تحت عرشه، يوم لا ظل الا ظله :الوضوء على المكاره، والمشى الى المسجد فى الظلم، وطعام الجائع (رواه الأصبهانى عن جابر) 494- ثلاث دعوات مستجابات :دعوة الصائم،ودعوة المسافر، ودعوة المظلموم (رواه العقيلى عن أبى هريرة) 495- ثلاث أعلم أنهن حق ما عفا امرؤ عن مظلمة الا زاده الله بها عزا وما فتح رجل على نفسه باب مسألة يبتغى بها كثرة الا زاجه الله بها فقرا،وما فتح رجل على نفسه باب صدقة يبتغى بها وجه الله تعالى الا زاده الله بها كثرة (رواه البيهقى عن أبى هريرة) 496- ثلاث فضائل من سعادة المرء المسلم فى الدنيا : الجار الصالح،والمسكن الواسع، والمركب الهين (رواه الطبرانى عن نافع) 497- ثلاث منجيات خشية الله تعالى فى السر والعلانية، والعدل فى الرضا والغضب، والقصد فى الفقر والغنى، وثلاث مهلكات، هوى متبع، وشح مطاع، واعجاب المرءبنفسه (رواه أبو الشيخ عن أنس) 498- ثلاث يدرك بهن العبد رغائب الدنيا والأخرة،الصبر على البلاء،والرضا بالقضاء، والدعاء فى الرخاء (رواه أبو الشيخ عن عمران بن حصين) -499- ثلا ث يصفّين لك ودّ أخيك تسلّم عليه اذا لقيته و توسع له فى المسجد و تدعوه بأحب أسمائه (رواه البيهقى عن عمر) 500- ثلاثة من كن فيه يستكمل ايمانه:رجل لا يخاف فى الله لومة لائم، ولا يرائى بشيئ من عمله، واذا عرض عليه أمران أحدهما للدنيا والاخر للأخرة، اختار أمر الأخرة على الدنيا (رواه ابن عساكر عن أبى هريرة) 501- ثلاثة من قالهن دخل الجنة :من رضى با الله ربا،وبالاسلام دينا،وبمحمد رسولا،والرابعة لها من الفضل كما بين السماء و الارض وهى الجهاد فى سبيل الله عز وجل (رواه أحمد) 502- ثلاثة يتحدثون فى ظل العرش أمنين،والناس فى الحساب:رجل لم تأخذه فى الله لو مة لائم،ورجل لم يمدّ يديه الى ما لم يحل له،ورجل لم ينظر الى ما حرم الله عليه (رواه الأصبهانى) 503- ثلاثة يحبهم الله عز وجل :رجل قام من الليل يتلوه كتاب الله،ورجل تصدق بيمينه يخفيها من شماله،ورجل كان فى سرية فانهزم أصحابه فاسنقبل العدو (رواه الترمذى عن ابن مسعود) 504- ثلاثة لا ينظر الله اليهم يوم القيامة ولا يزكيهم ولهم عذاب أليم: رجل كان له فضل ماء بالطريق فمنعه من ابن السبيل، ورجل بايع اماما لا يبايعه الا لدنيا،فان أعطاه منها رضى، وان لم يؤطه منها سخط، ورجل حلف على سلعته، لقد أعطى وهو كاذب (رواه البخارى و ميلم عن أبى هريرة) 505- الثيب تعرب عن نفسها، والبكر رضاها صمتها(رواه أحمد) حرف الجيم 506- جاء الحق وزهق الباطل، جاء الحق وما يبدئ الباطل وما يعيد (رواه البخارى و مسلم و الترمذى والنساء) 507-جالسوا الكبراء، و سائل العلماء، وخالطوا الحكماء (رواه الطبرانى) 508- جبلت القلوب على حب من أحسن اليها وبغض من أساء اليها (رواه البيهاقى عن ابن مسعود ) 509- جددوا ايمنانكم،أكثوا من قول لااله الا الله (رواه أحمد) 510- جعل الله الحسنة بعشر أمثالها،الشهر بعشرة أشهر، وصيام ستة أيام بعد الشهر تمام السنة(رواه أبو الشيخ عن ثوبان) 511- جعل الله ما يخرج من ابن أدم مثلا للدنيا (رواه أحمد) 512- جعلت لى الأرض مسجدا وطهورا(رواه مسلم) 513- جلساء الله أهل الورع والزهد فى الدنيا (رواه ابن لأل عن سلمان) 514- ألجنب و الحائض لا يقران شيئا من القران(رواه الطبرانى) 515- ألجنة تحت أقدام الامهات (رواه الامام احمد)

Kamis, 09 Februari 2012

perjalanan nabi Musa As pada hari senin

Perjalanan Nab i Musa di gunung Turisina pada hari senin Nabi Musa selama hidupnya mengalami perjalanan sebanyak tujuh kali, dan kesemuanya terjadi pada hari senin. (سفر الغضب)1 perjalanan karena takut kemarahan Pewrjalanan ini terjadi sewaktu beliau masih bayi dan ketika itu raja fir'aun mengumumkan "barang siapa yang memiliki bayi laki-laki maka harus dibunuh." Sehingga nabi Musa kecil dengan terpaksa harus dibuang di sungai Nil disebabkan ketakutan ibunya dengan terjadinya kemarahan fir'aun. واوحينا الي أم موسي أن أرضعيه فاذا خفت عليه فالقيه في اليم..............الاية 2. (سفر الهرب) perjalanan untuk melarikan diri Dijelaskan ketika itu Nabi musa sedang berjalan keluar istana, dan bertemu dengan dua orang yang sedang berkelahi, kemudian nabi Musa melerai mereka akan tetapi salah satu diantara kedua orang tesebut meninggal, parahnya, seorang tersebut merupakan kaum dari bala pengikut Fir'aun, hingga pada akhir cerita secara singkat, Nabi dibei tahu oleh seseorang untuk keluar dari neferi mesir dikarenakan raja Fir'aun mencarinya dan meminta pertanggungjawaban atas perbuatannya tersebut, sehingga nabi Musa melarikan diri dan keluar dari mesir. فخرج موسي منها خائفا يترقب قال ربي نجني من القوم الظالمين 3. (سفر الطلب) perjalanan nabi Musa dalam mencari api untuk penghangnat tubuh Ketika itu beliau sedang melakukan perjalanan dengan istri beliau yaitu putri dari nabi Suaib yang dinikahinya. Perjalanan tersebut bertujuan untuk datang kembali ke mesir setelah beliau pergi beberapa tahun lamanya. Nabi Musa mencari Api di gunung Turisina karena melihat ada sinar yang muncul diantara gunung tersebut dengan tujuan menghanmgatkan tubuh. فلما قضي موسي الاجل وسار باهله أنس من جانب الطور نار........الاية 4. (سفر السبب) perjalan di sebabkan di kejar oleh fir'aun Setelah nabi Musa kembali dengan membawa wahyu dari Allah dan menyampaikannya kepada Fir'aun sehingga menyebabkan perdebatan dan kemarahan fir'aun yang mengharuskan nabi Musa kembali melakukan perjalanan untuk keluar dan menyelamatkan diri dan berakhir dengan tenggelamnya fir'aun. ونجينا موسي ومن معه اجمعين ثم اغرقنا الاخرين 5. (سفر العجب) perjalanan dengan adanya keheranan Peristiwa ini terjadi ketika nabi Musa berada di padang pasir dan tersesat bersama pengikutnya selama 40 tahun, beliau dan pengikutnya membutuhkan air untuk mempertahankan kehidupan. Kemudian Allah memberikan wahyu untuk memukulkan tongkat yang beliau bawa sehingga muncul air dari batu yang terkena pukulan tongkat tersebut. واذاستسقي موس لقومه فقلنا اضرب بعصاك..........الاية 6. (سفر الادب)perjalanan nabi musa untuk belajar tatakerama Perjalanan ini dilakukan oleh nabi Musa bersama Nabi Hidr. Sebagai mana di ceritakan dalam surah Al-Kaffi secara lengkap. واذ قال موسي لفتاه لا ابرح حتي ابلغ مجمع البحر او امضي حقبا 7. (سفر الطرب)perjalanan suka cita Peristiwa terjadi ketika nabi Musa berada di gunung turisina dalam keadaan munajat kepada Allah dan berbicara langsung dengan Allah swt. والله اعلم (ولما جاء موسى لميقاتنا .................الاية) Sumber: kitab Majalis As-Saniyah

Kamis, 02 Februari 2012

tafsi munir "wahbah zuhaili"

Tafsir munir
Pendahuluan
Al-Qur’an merupakan pedoman bagi keseluruhan umat manusia, baik didalam permasalahan yang global maupun yang sangat trperinci. Didalamnya menjelaskan berbagai permasalahan mulai dari masalah individu maupun hubungan social. Tatacara dan aturan yang menyangkut hubungan vertical dan horizontal. Bahkan, teknik hidup sukses dunia dan akhirat.
Manusia perlu untuk mencari sebuah pemahaman atas sebuah teks ayat al-Qur’an demi tesampaikannya pesan-pesan yang tekandung didalanya. Rasululah sebagai penyampai risalah telah memberikan penjelasan (bayan) mengenai ayat-ayat yang diturunkan kepadannya. Bayan tersebut sepeninggal rasulullah kemudian berkembang menjadi penafsiran-penafsiran.
Seorang mufassir cenderung memberikan penafsiran sesuai dengan latar belakang keilmuan yang dikuasainnya. Meskipun, terkadang ada pula mufassir yang menulis tafsir berbeda dengan basic keilmuannya.Wahbah Zuhaili merupakan seorang ulama’ ahli fiqih yang berusaha menguraikan ayat al-Qur’an dengan sumber,cara dan metode yag dapat diterimah oleh wilayah kontemporer.
Wabah Zuhaili, dalam muqaddimahnya tafsir munir mengatakan bahwa, yang terpenting didalam sebuah penafsiran adalh dapat membantu didalam tadabbur terhadap ayat-ayat al-Qur’an. Karena semestinya tujuan diturunkanya al-Qur’an adalah agar dapat diperoleh hikmah didalmnya dan sebagai bahan pemikiran bagi orang-orang yang berakal. Lebih husus, dalam tafsir munir ini adalah bertujuan untuk memberikan pengarahan kepada umat islam agar dapat berpegang teguh kepada al-Qur’an secara ilmiah. Karena agama islam mengajak kepada para pengikutnya untuk befikir dan mengidupkan hati serta akal.
Allah dan rasullah melalui wahyunya menyeru kepada segala hal yang memberi fasilitas kehidupan kepada manusia. Akan tetapi, seruan tersebut tidak aka terlaksana maksud dan tujuannya jika tidak dapat dipahami melalui penafsiran, dan Wahbah Zuhaili memberikan penafsiran yang gambling mengenai ayat tersebut dengan bahasa yang sederhana. Beliau menuturkan dengan bahasa yang mudah supaya penjelasannya mudah dipahami dan akhirnya memberikan kontribusi melalui penafsirannya.

Biografi
Wahbah Zuhaili dilahirkan didesa Dir Athiyah, daerah Qalmun, Damshiq, syiriah pada 6 maret 1932 M\1351H.Ayahnya seorang hafidz al-Qur’an, bernama Mustofa Zuhaili. Beliau bekerja sebagai seorang petani,akan tetapi,beliau adalah sosok yang selalu mendorong anak-anaknya untuk senantiasa menuntut ilmu.
Pada tahun 1946, beliau mendapat pendidikan dasar didesanya. Kemudiaaann melanjutkan ditingkat menengah selama 6 tahun pada jurusan shariah di Damshiq. Dalam waktu yang bersamaan,setelah mendapat ijazah sekolah menengah, beliau masuk pada fakultas syariah dan bahasa Arab di al-Azhar dan fakultas shariah di universitas “Ain sham. Ketika itu beliau mendapat tiga ijazah sekaligus antara lain:
1. Ijazah B.A. dari fakultas shariah universitas al-Azhar pada tahun 1956.
2. Ijazah Tahassus pendidikan dari fakultas bahasa Arab universitas al-Azhar pada tahun 1957.
3. Ijazah B.A. dari fakultas shariah universitas ‘Ain sham pada tahun 1957.
Kemudian beliau melanjutkan ketingkat pasca sarjana di universitas kairo selama dua tahun dengan judul tesis “al-Zira’I fi as Siyasi as shari’iyah wa al fiqh al islami”. Merasa kurang puas, beliau melanjutkan ke program doctoral dengan judul disertasi “Athar al Harb fi al fiqh al-islami”. Adapun diantara guru-guru beliau adalah Muhammad Hasyim al Khatib al shafie(W.1958). ilmu adith dari Muhammad Yasin(w. 1948) Tafsir dari Hassan Habnakah al-Madani(W.1978)Bahasa Arab dari Mhamad saleh Farrur(W1986). Dan selama di Mesir beliau berguru kepada Muhammad Abu Zuhra(1995)Muhammad Shaltut(1963)Abdul Rahman Taj Isa Manun(W1376H) Ali Muhammad Khafif (W1978).
Karya-karya
1. Athar al- Harb fi al- Fiqh al- Islami –Dirasat Muqaranah, 1963
2. al Wasit fi ushul al fiqh.1966
3. al Fiqh al Islami fi Uhsul al Jadid. 1967
4. Nazariat al Darurat al syar’iyyah. 1969
5. Nazariat al Daman. 1970
6. Al Ushul al Ammah li Wahdah al Din al Haq.1972
7. Al alaqah al Dawliah fi al Islam.1981
8. Al Fiqih al Islami wa adilatuh (8 jilid).1984
9. Ushul al fiqih al islami (2jilid)1986
10. Juhud taqnin al fiqh al Islami 1987
11. Fiqh al Mawarist fi al Syariat al Islamiyah 1987
12. Al Wasaya wa al Waqf fi al Fiqh al Islami. 1987
13. Al Islam Din al Jihad la al Udwahn. 1990
14. Al Tafsir al Munir fi al Aqidah wa al Syariat. 1991
15. Al Qisah al Qur’aniyyah Hidayah wa Bayan.1992
Dll.

Pendapat Ulama
Muhammad Ali Ayazi dalam bukunya al Mufassirun Hayatuhum wa Manahijuhum berpendapat bahwa, dari segi bahasa yang digunakn dalam tafsir munir memakai gaya bahasa dan ungkapan yang jelas dan kontemporer sehingga mudah dipahami bagi generasi sekarang. Terdapat pembagian ayat yang berdasarkan topic dengan tujuan memelihara bahasa dan penjelasan yang adadidalamnya.
Ali Ayazi juga menambahkan, bahwa tujuan penulisan tafsir al-Munir adalah memadukan keorsinilan antara keindahan tafsir kontemporer dan tafsir klasik. Hal tersebut dikarenakan menurut Dr. Wahbah Zuhaili seringkali ditemukan pendapat orang yang menyudutkan tafsir klasik yang dianggap tidak mampu memberikan solusi terhadap problematika kontemporer. Sedangkan,para mufassir kontemporer banyak melakukan penyimpangan terhadap interpretasi terhadap ayat al-Qur’an dengandalih pembaharuan. Sebagaimana penafsiran yang dilakukan oleh mufassir yang basic keilmuannya sains. Oleh karenanya, menurut Wahbah Zuhaili, tafsir klasik harus dikemas dengan gaya bahasa kontemporer dan metode yang konsisten sesuai dengan ilmu pengetahuan modern tanpa ada penyimpangan Interpretasi.
Wahbah Zuhaili dalam menulis karya, seolah olah beliau adalah as-suyuti kedua (as-sayuti al-Thami) pada zaman ini dengan mengambil sample imam shafi’iyah yaitu imam al-sayuti.

Metode dan corak penafsiran
a).Metode
Kitab tafsir ini menggunakan gabungan antara tafsir bi al ra’yi dan bi al ma’stur. Pada setiap awal surat selalu mendahulukan penjelasan tentang keutamaan dan kandungan surat. Serta memberikan tema yang terkait secara garis besar. Dan dalam setiap tema membahas dari aspek bahasa dan menjelaskan istilah yang terdapat dalam sebuah ayat ser
Ta menyertakan keterangan dari segi balaghah dan gramatikal bahasanya. Maka bias disimpulkan metode yang dipakai adalah metode tahlili.
b). Corak (Laun)
Ada tujuh corak penafsiran sebagaimana dikemukakan oleh Abdul al-Hayy al Farmawi dalam buknya muqaddimah Fi al Tafsir al Maudhu’i diantaranya adalah: al Tafsir bi al Ma’stur,al tafsir bi al ra’yi, al tafsir falsafi,al tafsir al sufi,al tafsir al fiqh,al tafsir al ‘ilm dan al tafsir adabi ijtima’i. maka corak tafsir al munir jika dilihat dari criteria diatas bias disimpulkan bahwa tafsir tersebut bercorak ‘adabi ijtima’I dan fiqh. Selain beluai memang ahli dalam bidang fiqih, penafsiranya pun disesuaikan dengan situasi yang berkembang dan sedang dibutuhkan di kalangan masyarakat. Meskipun tergolong tfsir ‘ilm, akan tetapi, beliau hanya sedikit sekali memberikan penjelasan . karena pada dasarnya, sebagaimana dijelaskan bahwa tujuan tafsir al munir adalah akan meng-counter beberapa penyimpangan dari tafsir kontemporer.
c). Karakteristik
Wahba Zuhaili didalam menulis tafsir memiliki karakteristik sebagaimana berikut:
1. Membagi ayat-ayat al-Qur’an dalam satu tema.
2. Memberikan penjelasan pada tiap-tiap awal surat secara global.
3. Menyajikan al I’rab, al Balaghah al Mufradat al Lughawiyah, asbab an Nuzul, at tafsir wa al Bayan dan fiqh al Hayat aw al ahkam pada tiap-tiap tema atau ayat yang dikelompokka.
4. Mencantumkan materi-materi yang dimuat dalam ushul al Fiqh.
5. Mengakomodir peerdebatan yang terjadi antar ulama madzab pada ayat-ayat yang mengandung unsure hukum (ayat ahkam).
6. Mencantumkan catatan kaki.
d) Madzab
Di tinjau dari segipemikirannya, beliau termasuk didalam kalangan ulama’ yang dibesarkan dan mengikuti mazdab Hanafi. Meskipun demikian, beliau tidak fanatic dan sangat menghargai pendapat madzab lain. Hal tersebut terbukti ketika beliau menafsiri didalam ayat ahkam.
Dalam membangun argument, Wahba Zuhaili memakai analisis yang lazim dipakai dalam fiqh. Meskipun terkadang juga menggunakan alas an medis. Referensi madzb yang dipakai juga simbang dan netral. Karena beliau mengambil semua pendapat dari berbagai ulama madzab seperti mengutip dari ahkam al Qyr’an karya al Jashas dalam mengambil mazdab Hanafi,Ahkam al Qu’an karya Qurtubi madzab Maliki. Dalam masalah Theologis beliau mengikuti faham ahl al sunnah dan tidak fanatis terhadap madzab lain.
e). Sistematika
Pada setiap awal surat, Wahba Zuhaili selalu mendahulukan penjelasan tentang keutamaan dan kendungan surat. Kemudian memberikan tema yang terkait secara garis besar dan dalam setiap tema mengandung tiga aspek pembahasan. Pertama,aspek bahasa, yaitu menjelaska istilah-istilah yang termaktub dalam sebuah ayat. Baik dari segi balaghah dan gramatikal bahasanya.kedua,tafsir dan bayan. Yaitu deskripsi yang komprehensif terhadap ayat-ayat sehingga mendapatkan kejelasan makna yang terkandung didalam ayat serta menjelaskan kesahhan hadith yang terkait. Mengenai aspek kedua ini, beliau tidak terlalu memperpanjang penjelasan jika sekirannya dalam ayat tersebut tidak terdapat masalah. Sebaliknya, jika dianggap perlu untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan sebagai pertimbangan, maka beliau akan mengulas secara rinci sebagaimana dalam ayat 106 surah al-Baqarah yang menjelaskan mengenai nasakh mansukh.
Ketiga,Fiqh al Hayt wa al Ahkam. Yaitu, perincian dari beberapa kesimpulan yang diambil dari beberpa ayat dan berhubungan dengan raelita kehidupan manusia. Jika ada Permasalahan baru, beliau berusaha menjelaskan sesuai dengan ijtihadnya.

Contoh penafsiran
Sesuai dengan sistematika yang ada, Wahbah Zuhaili, diawal surah akan dijelaskan secara rinci mengenai beberapa hal yang berhubungan dengan surat tersebut. Sebagaimana contoh yang ada didalam surah al-Baqarah.
Diawali dengan tempat turunnya ayat,yaitu dikota Madinah,tepatnya di Mina dan ketika itu rasulullah sedang melaksanakan hajji Wada’. Kemudian dilanjutkan dengan kandungan yang terdapat didalamnya. Berupa penjelasan bahwa,surat tersebut merupakan surat yang terpanjang didalam al-Qur’an. Serta surat pertama kali yang turun dikota Madinah. Keterangan tersebut beliau kutip dari kitab “Asbab an-Nuzul li al-Wahidi an Naisaburi” hal 11. didalam surat al-Baqarah juga mengatur tentang tatacara kehidupan social dikota Madinah,yang menyatukan antara agama dan pemeintahan. Syariat yang berjalan dikota Maidinah dilandasi dengan adanya aqidah kesalaman dan dimulai dengan iman kepada Allah serta iman kepada sesuatu yang ghaib. Percaya bahwa al-Qur’an itu benar dari Allah yang diturunkan melalui utusannya,serta beramal shaleh sebagai interpretasi dari sebuah keimanan. Amal shaleh merupakan penghubung antara manusia dengan tuhannya dengan perntara shalat.
Penyampaian tentang penetapan aqidah yang membahas sifat-sifat orang mukmin,kafir dan munafiq untuk menentukan perbandingan antara orang yang beruntung dan orang yang celaka. Disebutkan juga cerita tentang bukti kekuasaan Allah yang menciptakan makhluk mulia berupa Adam sebagai bapak manusia dengan kehurmatannya sehingga mengharuskan Malaikat untuk bersujud kepadanya. Kemudian diciptakan pula istrinya Hawwa sampai pada akhirnya keduannya diturunkan kebumi.
Dalam surattersebut jug terdapat peringan Allah kepada orang mukmin dengan cerita bani Israil yang berbuat dosa sebaagaimana didalam ayat 47-123. mereka semua ingkar dan kufur dengan nikmat Allah,mereka tidak ditolong dari Fir’aun,mereka juga menyembah anak sapi,mengkufuri nabi Musa serta menghinannya. Membunuh para nabi,mengingkari janji. Maka mereka semua berhak mendaptkan laknat dan siksaan dari Allah SWT. Allah menjadikan mereka kedalam kehinaan karena dosa-dosa mereka dan dijauhkan dari rahmad Allah.
Adanya perpindahan khitab didalam beberapa ayat yang pada awalnya, khitab tersebut ditujukan kepada orang-orang ahl kitab kemudian khitab tersebut berpindah kepada ahl al-Qur’an,dengan menuturkan hubungan antara qaum nabi Musa as.dengan nabi Muhammad SAW. Yang keduannya merupakan keturunan dari nabi Ibrahim dan kesepakatan atas keutamaan rasullulah,disusul dengan perihal perpindahan arah qiblat. Penjelasan dasar mengenai asas agama yaitu berupa tauhid ketuhanan dengan menentukan tuhan pencipta yang patut untuk disembah. Anjuran syukur kepada Allah yang telah memberikan kenikmatan berupa diperbolehkannya bersenang-senang dengan rizki yang baik dan diperbolehkannya sesuatu yang hara ketika dalam keadaan terpaksa,serta penjelasan mengenai pokok kebaikan sebagaimana dalam ayat 177.
Al-Baqarah, didalamnya juga menjelaskan tentang pokok-pokok syariat Islam kepada orang mukmin didalam masalah ibadah dan muamalah. Mulai dari mendirikan shalat,menngeluarkan zakat,puasa dibulan Ramadlan,hajji kebaitullah,jihad dijalan Allah,peraturan dalam peperangan,pengkokohan bulan Qamariah,infaq dujalan Allah,karena infaq merupakan penolong dari kerusakan,kemudian wasiat kepada orng tua dan kerabat,penjelasan tentang nafaqah,perlakuan terhadap anak yatim dan tatacaranya ketika barang atau harta anak yatim tersebut tercampur dengan harta yang merawatnya. Aturan didalam kehidupan keluarga menyangkut hubungan suami istri,talak,rodlo.iddah,sumpah li’an dan permasalahan tentang wanita. Diharamkannya ilmu sihir dan pembunnuhan tanpa hak serta penetapan hokum qishas. Dilarangnya memakai harta orang lain secara tidak baik. Diharamknnya minuman keras dan memabukkan serta riba. Dilarang menyetubuhi wanita yang sedang haid dan bersetubuh melalui jlan belakang.
Surat al –Baqarah merupakan surat yang agung yang menjelaskan didalam masalah aqidah dan rahasia ketuhanan. Sebagaimana yang terdapt didalam ayat kursi. Dan pada akhir ayat didalam surat al-Baqarah menjelaskan tentang peringantan hari kiamat yang sangat menakutkan (didalam ayat 281).
Surat ini merupakan sutrat yang terpanjang, terdapt pula ayat yang terpanjang diantara ayat yang lain didalam al-Qur’an, yaitu ayat yang menjelaskan tentang hutang piutang,hokum-hukum hutang didalam transaksi secara tertulis serta persaksiannya, hokum gadai, wajibnya menepati amanah dan diharamkannya menyimpan sebuah persaksian.
Diakhir surat al-Baqarah menuturkan tentang masalah taubat dan menetapkan Allah sebagai tempat kembali. Serta dicntumkannya do’a-do’a yang agung yang mengandunng permintaan tolong didalam menvari kemudahan dan toleransi.menghilangkan duka,tipudaya dan menghindari dari berpaling serta mencari pertolongan dari kejahatan orang kafir.
Keseluruhan dari isi surat al-Baqarah tersebut adalah jalan yang lurus bagi orang-orang mukmin,didalam menjelaskan sifat-sifat mereka sifat-sifat yang bertentangan sebagaimana yang terdapat dalam diri orang-orang kafir dan munafiq. Dijelaskan pula metode-metode menjalakan syariat didalam kehidupan baik secara individu dan social. Pengharapan kepada Allah supaya mendapat akhir kehidupan yang baik dan mati dalam keadaan iman. Berbelas kasih didalam kebaikan, serta sebuah pertolongan yang nyata dari kekejaman musuh Allah.
Diantara bidikan paling utama yang terdapat dalam surat ini adalah,penjelasan bahwa kebaikan didunia dan akhirat adalah mengikuti agama, sedangkan pokok-pokok didalam agama itu ada tiga poin.yaitu,iman kepada Allah dan utusannya, beriman dengan hari akhir serta beramal shaleh. Kemudian diwajibkan bagi pemerintah, hendaknya dipilih dari golongan orang-orang yang ahli iman dan istiqamah. Akan tetapi, perlu diingat bahwa, memaksakan didalam agama itu dicegah didalm Islam.
Adapun sebab-sebab penamaan surat al-Baqarah, adalah dikarenakan didalamnya mengandung cerita tentang sapi betinah yangmana Allah telah memerintahkan kepada bani Israil untuk membunuhnya dengan tujuan untuk membongkar misteri pembunuhan seorang manusia,yaitu dengan cara memukul tubuh simayit dengan salah satu anggota tubuh sapi tersebut. Atas izin Allah, pukulan tersebut mengakibatkan simayit hidup kembali dan dia menceritakan
Kemudian, ayat-ayat diberi tema sesuai dengan penjelasan yang terkandung didalamnya. Sebagaimana dalam ayat 119-121. tema yang tertulis adalah “Peringatan bagi orang yang mengikuti orang Yahudi dan Nasrani.
119. Sesungguhnya Kami telah mengutusmu (Muhammad) dengan kebenaran; sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan, dan kamu tidak akan diminta (pertanggungan jawab) tentang penghuni-penghuni neraka.

120. Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.

121. Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya [84], mereka itu beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang rugi.
A). Qira’ah
Adapun dalam masalah qira’ah terdapat perbedaan bacaan pada lafadz تسئل.menurut ulama Jumhur, Ta’ dan Lam dibaca Dhummah, sedangkan menurut imam Nafi’ membaca
dengan huruf Ta’ yang di Fathah dan Lam di sukun.
B). I’rab, Balaghah dan Mufradat al Lughawi
Lafadzبشيرا berkedudukan sebagai hal dari lafadzأرسلنا. Hal adalah sebuah kedudukan yang menjelaskan keadaaan sebuah obyek. Disini yang dimaksud adalah Nabi Muhammad. “aku mengutus kepadamu (Muhammad)sebagai pembawa kabar gembira dan menakut-nakuti.” Sedang lafadzنذير (menakut-nakuti) merupakan Athaf dari lafadzبشر
Sedangkan pada lafadz تسئلjika dibaca rafa’ maka hurufلا disana bermakana Nafi (meniadakan). Tapi, apabila dibaca Jazem maka لاdisebut Nahi(Mencegah)
ل مالك من الله اterdapat dua makna.pertama,mengira-ngirakan adanya Lafadz ولي & عذاب
"tidak ada bagimu penolong dari siksa Allah.”
Kedua, dapat dimaknai(مالك من عذاب الله من ولي) “Allah bukanlah penolong dan wali bagimu.”
Lafadzالذين merupakan isim Mausul,dan berkedudukan sebagai mubtada’.sedangkan Shilahnya adalah pada lafadzأتينهم.تتونه merupakan jumlah Fi’liyah kemudian pada lafaadzاولئك يؤمنون adalah Khobar dari lafadz الذين
C). Balaghah
اصحاب الجحيم Merupakan gambaran bagi orang kafir dan orang yang berdusta dan sebagai balasan bagi mereka. Karena setelah datangnya hari kiamat, iman mereka tidak akan berarti disisi Allah.
هو الهدىPengertian lafadz الهدى yang disertai dengan Dhamir Munfasil memiliki faidah Qoshru al Hidayah didalam agama Allah,yakni berupa Qoashru as Shifah ala Mausuf.
Sedangkan lafadz()termasuk didalam bab al Tahyij. Yaitu perkara yang menimbulkan fitnah dan menyebabkan kemarahan Allah.
D). Al Mufrad al Lughawiyah
الجاحيم bermakna ملتهم yakni agama, هدى االه bermakna Islam,ولئن Lam berfaidah sumpah, من العلمmerupakan wahyu Allah, مالك من الله من ولي adalah Dzat yang memelihara, ولا نصير yang mencegah dari siksa,ومن يكفر به yang dimaksud adalah orang-orang jafir ahli kitab yang akan hokum, الخاسرون adalah orang yang merugi.
E). Sabab Nuzul
Pada ayat 119,didalam hadith mursal di riwayatkan bahwa, Rasulullah bersabda: “Seandainya Allah menurunkan bahaya kepada orang-orang yahudi,niscaya mereka akan beriman.”
maka kemudian turunlah ayatولا تسئل عن اصحب الجاحيم yang brtujuan menegur nabi.
Sedangkan pada ayat 120, ketika itu orang-orang kafir meminta Hudnah kepada Nabi, jika keinginan mereka dituruti, maka mereka akan menuruti nabi.
Ibnu Abbas ra. Berkata. Ayat ini merupakan ayat yang menerangkan masalah qiblat. Ketika itu orang yahudi dan nasrani mengharapkan agar Rasulullah shalat dengan menghadap kepada arah yang sama dengan arah qiblah mereka.Akan tetapi,ketika Allah benar-benar memindahkan qiblah kearah Ka’bah, justru mereka takut dan hawatir, karena dihati mereka merasa engggan untuk mengikuti rasulullah. Kemudian turunlah ayat tersebut.
Pada ayat 121, Ibnu Abbas berpendapat bhwa, ayat ini ditujukan kepada orang-orang yang sedang menaiki perahu bersama Ja’far bin Abi Thalib dari Habasayah. Mereka berjumlah sebanyak 40 orang laki-laki dari Syam dan dari Habasyah. Sedangkan Imam Dhahak, berpendapat bahwa,ayat ini turn kepada orang-orang yang beiman kepada orang yahudi. Adapun Imam Qatadah dan Ikrimah berpendapat, ayat ini ditujukan kepada Rasullah secara murni.
F). Munasabah Ayat
Selama Allah memberikan penjelasan tentang ayat-ayat yang diturunkanNya, Allah senantiasa memberikan Khitab kepada Rasulullah dengan tujuan supaya beliau mengeetahui bahwa Rasulullah adalah yang dimaksud didalam ayat-ayat tersebut sebagai utusannya. Kemudian setelah Allah menjelaskan pada ayat lalu (didalam ayat 118)yang membahas tentang ke-Esa-an Allah وقالوا اتخذ االله ولدا سبحنهdan kemudian disusul dengan ayat-ayat yang menerangkan tentang pengukuhan terhadap kenabian yang dibawa oleh Rasulullah.
G).At Tafsir wa al Bayan
Poin berikutnya adalah penafsiran dan keterangan ayat diatas. Ayat 119 merupakan sebuah penghibur bagi Rasulullah supaya hati beliau tidak galau. Ayat tersebut merupakan sebuah penetapan atas diutusnya beliau kepada manusia dengan membawa kabar gembira bagi orang –orang mukmindan menakuti orang kafir. Rasulullah menolong dengan membawa akidah dan hukum syariat. Diberikannya urga bagi orang yang taat dan neraka bagi orang yang mkasiat.disana juga dijelaskan bhwa sesungguhnya yang menjadi tugas rasul adalah menyampaikan risalah saja, dan tidak akan berdosa bagi Nabi jika orang-orang kafir tetap membangkang. Sebagaimana yang dijelaskan didalam Qs.Al an’am 25,Fathir 8,dan Al-Kahfi 6.
Rasulullah juga dilarang untuk bertanya kepada Allah tentang orang –orang ahli neraka yang membangkang kepada nabi. Karena mereka tidak akan mencelakai rasul.dan Allah melarang Rasulullah unutk bersedih atas tingkah laku mereka. karena sekali lagi, rasul hanya diutus untuk menyampaikan dan tidak untuk memaksa dan berbuat kekerasan jika mereka tidak mauberiman. Akan tetapi rasul diutus untuk menyampaikan hikmah dan hidayah dengan Mauidho al hasanah.
Didalam hati Nabi, sebenarnya mengharapkan keimanan orang –orang ahl kitab. Akan tetapi mereka justru berkata “Hai Muhammad, meskipun kau datangkan kepada kami bukti dan perbuatan yang membuat hati kami rela,maka kami tetap tidak akan rela kepadamu.”
()adalah jalan yang disyariatkan kepada hamba-hamba Allah. Orang kafir hanya memiliki satu millah saja yang disebut dengan agama. Karena seorang ‘Ibad itu mengikuti kepada orang yang sebelumnya dalam hal syariah.
Kemudian Allah memberikan jawaban kepada orang –orang kafir, bhwa,sesungguhnya hidayah Allah adlah agamanya,yaitu Islam yang diturunkan melalui nabi-nabi yang membawa petunjuk dan wajib untuk diikuti.maka yang selain itu,disebut orang yang mengikuti hawa nafsu dan syahwat, mereka adalah orang yahudi dan nasrani yang selalu menghina kalam Allah. Maka pada akhirnya Allah tidak akan menolong mereka,lalu jika demikian,siapakah lagi yang dapat menolong? Dan Allah telah menurunkan wahyu kepada Rasulullah agar tetap tenang. Maka ayat ini diturunkan untuk memutus angan-angan nabi tentang keislaman merka,karena kerelaan orang yahudi dan nasrani digantungkan kepada sesuatu yang mustahil yaitu masuk dan mengikuti agama mereka.
Ayat ini juga bertujuan mengingkat nabi dan memberikan janji –janji. Meskipun khitabnya ditujukan kepada nabi,akan tetapi yang dituju adalah menusia secara keseluruhan.karena nabi adalah pemimpin umat manusia.
Allah kemudian menunjukkan kebiksanaan dan kekuasaanya kepada Rasulullah dengan tujuan supaya beliau tidak putus asa, yaitu dengan adanya keimanan orang-orang ahl kitab. Keimanan mereka didasari karena mereka membaca dan mengangan –angan kitab Taurat serta memahaminya. Mereka juga meminta surga,memohon pertolongan dari neraka, merka juga menemukan bahwa yang dibawa oleh nabi adlah sebuah kebenaran.
Keimanan mereka didasari oleh keimanannya terhadap kitab Taurat,yangn kemudian disusul dengan keimanan kepada al Qur’an dan nabi. Sebaliknya, barang siapa yang tidak beriman kepada Taurat, maka mereka tidak akan beriman kepada al-Qur’an dan rasulullah. Mereka adalah orang-orang yang mengganti petunjuk dengan kesesatan.
Sedangkan yang dimaksud dalam lafadz()adalah kitab Taurat. Berbeda pendapat dengan imam Qatadah yang menafsiri tersebut dengan al Qur’an. Imam Qurtubi mengatakan,yang dimaksud dari lafadz tersebut adalah ayat secarah umum. Adapaun lafadz()ialah mengikuti al Qur’an sebagai petunjuk dengan meninggalkan yang dilarang serta menjalankan yang diperintah, tidak menyembunyikan kebanaran dan ilmu yang telah diketahui.
F). Fiqh al Hayat wa al Ahkam.
Agama Islam itu mengandung kemudahan dan tidak mempersulit bagi pengikutnya. Didalamnya memiliki dua keistimewaan didalam segi asas.yaitu, pemahaman secara akal dan bermusyawarah.. semua kewajiban yang ditetapkan, boleh dilajalankan semampunya.kemudian yang terpenting didalam tugas nabi adalh bukan untuk memaksa manusia supaya mengikuti sebuah kepercayaan. Cukuplah dengan menyampaikan saja, siapa yang beriman dan yang kufur, tergantung pada pribadinya masing-masing. Nabi juga tidak akan ditannnya dari hasil dakwah dan tidak disiksa dalam kegagalannya.
Al Qu’an diturunkan sebagai penjelas dan Ibarah. Membaca al Qur’an sebaikanya diikuti dengan mengangan-angan maknanya dan memahaminya. faidah dari alQur’an dapat terasa ketika apa yang didalamnya dapat diaamalkan dengan baik. Sebagaimana dalam hadith() “al Qur’an dapat memberikan kemanfaatan dan bahaya” barang siapa yang membaca al Qur’an tetapi dia berpaling dari beramal maka diangggap telah melecehkan al Qur’an. Dan bagi orang-orang yang awam dianjurkan untuk bertanya kepada ulama’ supaya dapat membantu didalam memahami maknanya.
Sedangkan khitab yang dimaksud didalam lafadz()adalah rasulullah,tapi yang dituju adlah umat secara keseluruhan.
Imam Ahmad mengambil dalil pada ayat()bahwa, barang siapa yang berkeyakinan bahwa al Qur’an adlah mkhluk, maka, dia termasuk kafir. Sebagaimana didalam QS. Al Ra’du () karena al Qur’an bersumber dari ilmu Allah. Maka barang siapa yang mengatakan itu makhluk, dihukumi kafir.
Yang dimaksud didalam “petunjuk Allah adalah petunjuk yang sebenar-benarnya” adalah mengikuti kebenaran sebagaimana yang telah dijelaskan didalam al Qur’an. Abu Musa al As’ari berkata, barang siapa yang mengikuti petunjuk dari al Qur’an maka,bagi mereka perkebunan surga. Hasan al Bisri berkata, mereka adalah orang-orang yang menjalankan sesuai dengan peraturan.
Setelah Syaikh Wahbah Zuhaili memberikan penjelassan mengenai fiqh al Hayat, kemudian disusul dengan pergantian topic atau tema dengan ayat-ayat berikutnya. Yaitu ayat 122 dan 123 dengan tema mengingat kenikmatan dan memperingatkan tentang kehidupan akhirat.
Akan tetapi, berbeda dengan 3 ayat yang lalu, dimaan semua point dari sistematika yang telah ditetapkan didalam penulisna tafsir ini terdapat didalamnya. Sedangkan didalam ayat berikutnya,hanya beberapa point saja dan meninggalkan beberapa yang lain. Ini membuktikan bشhwa, sistematika yang telah ada, tidak semua akan selalu dihadirkan dan dimunculkan. Jika dianggap tidak perlu,maka tidak dijelaskan.
Adapun poin yang tertulis pada tema dari ayat 122 dan 123 adalah al mufradat al lughawiyah, tafsir wa al bayan dan fiqh al hayat.


122. Hai Bani Israil, ingatlah akan ni'mat-Ku yang telah Ku-anugerahkan kepadamu dan Aku telah melabihkan kamu atas segala umat.


123. Dan takutlah kamu kepada suatu hari di waktu seseorang tidak dapat menggantikan seseorang lain sedikitpun dan tidak akan diterima suatu tebusan daripadanya dan tidak akan memberi manfaat sesuatu syafa'at kepadanya dan tidak (pula) mereka akan ditolong.
Al mufradat al lughawiyah yang dipaparkan tidak terlalu banyak. Diantaranya adalh lafadz واتقوا yang diartikan dengan lafadz خافوا dan lafadz لاتجزي yang dimaksud adalah tidak dicukupkan. عدلadalah tebusan. Sedangkan lafadz ولا هم ينصزونadalah tidak ada penolong yang mencegak dari siksa Allah .
Sedangkan penjelasan yang ada didalam al tafsir wa al bayan diantaranya adalah, bahwa Allah mengulang-ulang pentaukitan kepada orang –orang yahudi supaya mengingat kenikmatan yang telah diberikan Allah kepada mereka, memotivasi supaya beriman dan mengikuti nabi sebagaimana yang telah mereka ketahui sifat dan perilaku nabi didalam kitab mereka. kemudian Allah menakut-nakuti dengan siksa pada hari kiayam jika mereka kufur.
Pada ayat pertama (122) Allah menasihati orang yahudi, yang mana mereka adalah orang-orang yang berada pada masa dimana diturunkannya kenikmatan kepada mereka. serta menginggatkan kepada mereka atas kenikmatan yang banyak,baik dari segi duniwi maupun agamawi yang diberikan kepada leluhur mereka. dengan terselamatkannya dari musuh-musuhnya, diturunkannya al Manna wa al salwa, diutusnya rasul kepada mereka, diungulkan diantara golongan dizamannya Ketika mereka patuh kepada rasul, membenarkan apa yang dibawahnya. Sehinggah rasul membawa mereka pergi dari kesesatan. Diantara kenikmatan yang lain adalah, diturunknnya kitab Taurat, maka baranga siapa yang bersyukur dari nikmat Allah dan beriman, bahwa yang memberikan keseluruhan dari nikmah tersebut adalah Allah maka mereka juga beriman kepada nabi Muhammad.
Sedangkan didalam ayat kedua (122) Allah memperingatkan kepada mereka dengan siksa hari kiamat. Dikarenakan hinaan mereka kepda kitab Taurat dan mendustai rasulnya. Pada hari itu tiap diri tidak akan bisa menebus dari diri yang lain. Seseorang tidak akan disiksa karena dosa yang diperbuat oleh orang lain begitu pula sebaliknya. Seseorang tidak bisa menolong orang lain, bahkan tidak akan diterimah tebusan apapun untuk menolong dari neraka. Siapa yang berhak memberi syafaat tidak dapat lagi dipilih syafaatnya. Tidak ada penolong dan tidak ada yang dapat mencegh mereka dari menerima siksaaan Allah.
Kemudian yang terakhir adalah fiqh al hayat. Poin ini akan selalu hadir didalam tiap tema yang disajikan. Ada dua poin yang terdapat didalam kedua ayat ini. Ayat pertama membahas motivasi terhadap orang yahudi dan selain mereka untuk mengikuti rasulnya yang bersifat ummi, serta sifat-sifat yang sudah ditegaskan didalam kitab Taurat, perintah membanngkitkan keimanan dengan cara mengingat nikmat dunia dan agama yang Allah berikan kepada nenek moyang mereka. meninggalkan sifat hasud terhadab bani yang lain dari golongan orang Arab terhadab rizki yang Allah berikan kepada mereka berupa Rasulullah sebagai penutup. Karena sifat Hasud tersebut yang mendorong diri mereka untuk memusuhi dan mendustasi rasulnya.
Sedangkan poin kedua adalah, membahas tentang balasan bagi orang-orang yang tetap membangkang akan diberi siksa yang keras pada hari kiamat. Tidak ada penolong,pengganti atau tebusan yang dapat bermanfaat dengan tujuan meringankan siksaan. Karena segala sesuatu yang ada pada diri masing –masing akan ditanyakan dan tidak akan ditannya dari yang lain.

Kelebihan dan Kelemahan
Diantara kelebiahan yang terdapat didalam tafsir ini adalah
1. Menyuguhkan sistematika penulisan tafsir yang jelas dan sususnan yang runtut
2. Menggunakan rujukan yang valid disertai Footnoot
3. Meskipun tergolong mazdhab Hanafi, tapi beliau tidak fanatic.
4. Tidak terdapat cerita israiliyat.
5. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti
Sedangkan dari segi kelemahannya diantaranya adalaha:
1. Hadith yang dipakai, sering tidak diserrtai perawi yang lengakap sehinggah sulit untuk menentukan kwalitas hadith
2. Terkadang terkesan temamtik, karena disusun dengan menggunakan tema-tema didalam kumpulan ayat yang berkaitan